ini
malam-malam yang kemarin baru hilang
lama pergi berjalan berlari terbang
dari dua bangku kayu panjang kami berdendang
sedikit lupa bukan tak ingat
masih dengan hangat dudukan dari terakhir beranjak
berangkat kecil pergi dewasa kita sama-sama
tanpa sandal tanpa sepatu sudah biasa
tawa teriak suara tengil kita terirama batas timur kota
tentanng nyanyian suka, suka cinta, cinta suka
penat
siang kota habis ikut suara
“Aku tak sadarkan diri Aku dibawa terbang Ke
alam mereka Aku dibawa
rebah Dirumput hijau Dalam imaji... 5 dimensi Kucumbu....”
Ini hijau tempat main kita
Musuh sejati si batasan tembok pabrik
Kini lama ringkih sudah tanah sedikit lagi hilang
Riang tawa canda dan nyanyian sedikit kuat melorong
Masih dari cita cita lama kekanak-kanakan kita
“Kutanya itu lagu apa? Lagu buat bapakku, Aku
bingung-bingung Kok buat bapakku Kenapa
tidak buat pacarmu Si bocah kecil
menangis lalu dia berkata Pacarku t'lah mati tiga bulan yang lalu Ini
lagu buat bapakku Yang kini telah pergi jauh dariku. Kutanya kok bisa
begitu? Bapakku kawin lagi.”
Hidup
besar kita mati di telur, pecah menetas kembali besar
Sedikit
sebagian kita lama hilang
Hilang
untuk kembali datang
Melengking
bersama cekikan minuman sebrang pulau
Tentang
apa malam ini diceritakan? Tentang kita yang sama-sama
Dari
apa malam ini dibuat? Dari cerita kecil dan harapan dewasa
Malam
sudah setengah dimakan pagi.
Mari
kita pulang
“Sejenak aku
termenung, saat aku harus terima semua, kenyataan yang ada, kau kan pergi
tinggalkan diriku, yang ku bisa hanya gigit jari.”
Gilang251211
Tidak ada komentar:
Posting Komentar