Nona Manis
A words is worth a thousand of picture and also the reverse
Rabu, 14 November 2012
Senin, 18 Juni 2012
Minggu, 15 Januari 2012
Minggu, 01 Januari 2012
Rabu, 28 Desember 2011
Anyelir Melati
selamat pagi anyelir selamat malam melati
kabar apa melati lama tak jumpa
anyelir ada sedikit sapa lusa kemarin setelah pagi
melati lagi kemana pergi pulang lari-lari
sesekali jadi piawainya satu dua tiga malam
habis pagi datang air semalam lupa cenawannya
sudah lama hebatnya hebat di malam
wanginya wangi di malam, putihnya sendiri
lewat melati belum lewat anyelir
datang pagi habis malamnya melati
ada sapa tertinggal dari musim lalu
dari sebingkai beberapa warna anyelir
masih di horizon tawa lengkungnya ditarik langit
satu ke bawah di tarik harap, sedikit besar, sedikit basah
jangan terus hebat ya anyelir. habis melati pulang malam.
"hanya bunga bakung, pagar rumah kita, tanpa anyelir, tanpa melati"
gilang291211
kabar apa melati lama tak jumpa
anyelir ada sedikit sapa lusa kemarin setelah pagi
melati lagi kemana pergi pulang lari-lari
sesekali jadi piawainya satu dua tiga malam
habis pagi datang air semalam lupa cenawannya
sudah lama hebatnya hebat di malam
wanginya wangi di malam, putihnya sendiri
lewat melati belum lewat anyelir
datang pagi habis malamnya melati
ada sapa tertinggal dari musim lalu
dari sebingkai beberapa warna anyelir
masih di horizon tawa lengkungnya ditarik langit
satu ke bawah di tarik harap, sedikit besar, sedikit basah
jangan terus hebat ya anyelir. habis melati pulang malam.
"hanya bunga bakung, pagar rumah kita, tanpa anyelir, tanpa melati"
gilang291211
Sabtu, 24 Desember 2011
Lama Hilang
ini
malam-malam yang kemarin baru hilang
lama pergi berjalan berlari terbang
dari dua bangku kayu panjang kami berdendang
sedikit lupa bukan tak ingat
masih dengan hangat dudukan dari terakhir beranjak
berangkat kecil pergi dewasa kita sama-sama
tanpa sandal tanpa sepatu sudah biasa
tawa teriak suara tengil kita terirama batas timur kota
tentanng nyanyian suka, suka cinta, cinta suka
penat
siang kota habis ikut suara
“Aku tak sadarkan diri Aku dibawa terbang Ke
alam mereka Aku dibawa
rebah Dirumput hijau Dalam imaji... 5 dimensi Kucumbu....”
Ini hijau tempat main kita
Musuh sejati si batasan tembok pabrik
Kini lama ringkih sudah tanah sedikit lagi hilang
Riang tawa canda dan nyanyian sedikit kuat melorong
Masih dari cita cita lama kekanak-kanakan kita
“Kutanya itu lagu apa? Lagu buat bapakku, Aku
bingung-bingung Kok buat bapakku Kenapa
tidak buat pacarmu Si bocah kecil
menangis lalu dia berkata Pacarku t'lah mati tiga bulan yang lalu Ini
lagu buat bapakku Yang kini telah pergi jauh dariku. Kutanya kok bisa
begitu? Bapakku kawin lagi.”
Hidup
besar kita mati di telur, pecah menetas kembali besar
Sedikit
sebagian kita lama hilang
Hilang
untuk kembali datang
Melengking
bersama cekikan minuman sebrang pulau
Tentang
apa malam ini diceritakan? Tentang kita yang sama-sama
Dari
apa malam ini dibuat? Dari cerita kecil dan harapan dewasa
Malam
sudah setengah dimakan pagi.
Mari
kita pulang
“Sejenak aku
termenung, saat aku harus terima semua, kenyataan yang ada, kau kan pergi
tinggalkan diriku, yang ku bisa hanya gigit jari.”
Gilang251211
Minggu, 11 Desember 2011
Jalanan Lama
jalanan itu dulu berbatu tanpa huni-hunian
sawah hijau di belakang tempat sembunyi prajurit
luasnya hanya beberapa hilang
masih dengan beberapa pusara sekira lima enam keramik
sedikit beda dari jalan setapaknya
dulu ramai siang menuju sore sekolah dasar tanpa jemputan
dari bekal rumah yang tinggal seberapa
seperti biasanya di desember hijau itu sebagian tidur sebagian bangun
itu sudah biasa ulah si raja dari timur terbang meludah
keluh tentang jauh bukang sekarang
lama sudah terlatih tanpa manja tanpa melas
biar sampai di sekolah plat merah katanya
untuk kini semua pasti tak sama
seperti beberapa beda beberapa sama
kini yang disekolah dasar belum siapa
cerita tentang suksesnya kota merambat alun
masih di jalanan yang sama
jalanan yang itu itu juga
seberapa besarkah kiniku untuk jalanan dulu?
gilang121211
sawah hijau di belakang tempat sembunyi prajurit
luasnya hanya beberapa hilang
masih dengan beberapa pusara sekira lima enam keramik
sedikit beda dari jalan setapaknya
dulu ramai siang menuju sore sekolah dasar tanpa jemputan
dari bekal rumah yang tinggal seberapa
seperti biasanya di desember hijau itu sebagian tidur sebagian bangun
itu sudah biasa ulah si raja dari timur terbang meludah
keluh tentang jauh bukang sekarang
lama sudah terlatih tanpa manja tanpa melas
biar sampai di sekolah plat merah katanya
untuk kini semua pasti tak sama
seperti beberapa beda beberapa sama
kini yang disekolah dasar belum siapa
cerita tentang suksesnya kota merambat alun
masih di jalanan yang sama
jalanan yang itu itu juga
seberapa besarkah kiniku untuk jalanan dulu?
gilang121211
Langganan:
Postingan (Atom)